Kamis, 07 Juli 2011

"Push up"

Ada seorang profesor mata kuliah religi yang bernama Dr. Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. profesor itu mengajar ke-Kristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang di ajarkan sebagai suatu kegiatan yang membosankan. meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi ke-Kristenan secara serius.

Tahun ini, profesor tersebut mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama Henry. Henry belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan mau masuk ke dalam pelayanan. Henry seorang yang popular, ia disukai banyak orang, dan seorang atlet yang memiliki fisik yang prima dan ia merupakan siswa terbaik di kelas profesor itu.

suatu hari, Dr. Christianson meminta Henry untuk tidak langsung pulang setelah kuliah karena ia mau berbicara kepadanya. "berapa push up yang bisa kamu lakukan?"
Henry menjawab, "saya melakukan sekitar 200 setiap malam."
"200? lumayan itu, Henry." Dr. Christianson melanjutkan, "apakah kamu dapat melakukan 300?"
Henry menjawab, "saya tidak tahu. saya tidak melakukan 300 sekaligus."
"apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya?" tanya profesor itu.
"ok, saya bisa coba." jawab Henry.
"saya mempunyai satu proyek di kelas dan saya memerlukan kamu untuk melakukan 10 push up setiap kali, tapi sebanyak 30 kali, jadi totalnya 300. dapatkah kamu melakukannya?" tanya sang profesor.
Henry menjawab, "baiklah, saya pikir saya bisa. ok saya akan melakukannya."
profesor itu berkata, "bagus sekali! saya memerlukan anda untuk melakukannya Jumat ini."
Dr. Christianson menjelaskan kepada Henry apa yang ia rencanakan untuk kelas mereka pada Jumat itu.

pada hari Jumat, Henry datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan kelas. saat kelas bermula, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar berisi donat-donat. bukan donat-donat yang biasa tetapi yang besar dan yang punya krim di tengah-tengah. setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir pekan mereka setelah pesta di kelas Dr. Christianson.

Dr. Christianson pergi ke baris pertama dan bertanya, "Cynthia, apakah kamu mau salah satu dari donat itu?"
Chynthia menjawab, "ya."
Dr. Christianson lalu berpaling kepada Henry, "Henry, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Chynthia bisa mendapatkannya donat itu?"
"tentu saja!" Henry lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan 10 push up. lalu Henry kembali ke tempat duduknya.
Dr. Chhristianson lalu pergi ke sisiwa selanjutnya, dan bertanya, "Joe, apakah kamu mau suatu donat?"
Joe berkata, "ya.'
Dr. Christianson bertanya, "Henry, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Joe bisa mendapatkan donat itu?"
Henry melakukan 10 push up, dan Joe mendapatkan donatnya. begitulah selanjutnya, di barisan pertama. Henry melakukan 10 push up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donat mereka.

di barisan kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott. Scott seorang pemain basket, dan fisiknya sekuat Henry. ia juga seorang yang sangat popular dan punya banyak teman wanita. saat profesor bertanya, "Scott, apakah kamu mau donat?"
jawaban Scott adalah, "baiklah, bisakah saya melakukan push up saya sendiri?"
Dr. Christianson berkata, "tidak, Henry harus melakukannya."
lalu Scott berkata, "kalau begitu saya tidak mau donatnya."
Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berpaling kepada Henry dan meminta, "Henry, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa mendapatkan donat yang ia tidak kehendaki?"

Dengan ketaatan yang sempurna, Henry mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, "hei...! saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya!"
Dr. Christianson berkata, "lihat disini! ini kelas saya dan semuanya ini donat saya. biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya."
lalu profesor itu menempatkan satu donat di atas meja Scott.

di waktu ini, Henry sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan. ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke tempat duduknya. ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di barisan ketiga.

para siswa sudah mulai merasa marah. Dr. Christianson bertanya kepada Jenny, "Jenny, apakah kamu menginginkan donat ini?"
dengan tegas Jenny menjawab, "tidak."
lalu Dr. Christianson bertanya Henry, "Henry, maukah kamu melakukan 10 push up lagi, agar Jenny bisa mendapatkan donat yang tidak ia mau?"
Henry melakukan 10 push up dan Jenny mendapatkan satu donat.
ruang sudah mulai di penuhi oleh rasa tidak nyaman. para siswa sudah mulai berkata, "tidak...!" dan semua donat dibiarkan diatas meja tanpa ada yang menginginkannya. Henry sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk tetap terus melakukan push up untuk setiap donat itu. lantai tempat ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah mulai kemerahan.

Dr. Christianson berkata kepada Robert, seorang atheis yang paling lantang suaranya kalau berdebat di kelas, apakah ia mau membantu untuk memastikan bahwa Henry tidak curang dan tetap melakukan 10 push up untuk setiap donat karena dia sendiri sudah tidak sanggup melihat Henry melakukan push up.

Dr. Christianson sudah sampai ke barisan keempat sekarang. dan beberapa siswa dari kelas yang lain yang sudah bergabung di kelas itu dan mereka duduk di tangga. saat profesor menghitung kembali, ternyata ada 34 siswa sekarang di kelas. ia mulai khawatir apakah Henry dapat melakukannya. Dr. Christianson melanjutkan dari satu siswa ke siswa yang selanjutnya sampai ke akhir baris itu. dan Henry sudah mulai bergumul. ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pus up-nya
Henry bertanya kepada Dr. Christianson, "apakah hidung saya harus menyentuh lantai untuk setiap push up yang saya lakukan?"
Dr. Christianson berpikir sejenak, dan berkata, "semuanya ini push up kamu. kamu yang pegang kendali. kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau, asalkan tetap dalam melakukan push up." dan Dr. Christianson melanjutkan ke siswa yang selanjutnya.

beberapa saat kemudian, Jason, seorang siswa dari kelas lain dengan santai mau masuk ke kelas, dan sebelum ia melangkahi masuk, seluruh kelas berteriak serentak, "jangan...!jangan masuk! kamu berdiri diluar saja!"
Jason kaget karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Henry mengangkat kepalanya dan berkata, "tidak, biarkan ia masuk."
Dr. Christianson berkata, "kamu sadar bahwa jika Jason masuk, kamu harus melakukan 10 push up untuk dia?"
Henry berkata, "ya, biarkan ia masuk. berikan donat kepadanya."
Dr. Christianson berkata, "ok Henry, Jason, kamu mau donat?"
Jason yang baru masuk ke kelas dan tidak tahu apa-apa, menjawab, "ya, tentu saja, berikan saya donat."
Henry melakukan 10 push up dengan sangat perlahan dan bersusah payah. Jason yang kebingungan diberikan satu donat. Dr. Christianson sudah selesai dengan baris keempat dan mulai ketempat siswa-siswa dari kelas lain yang duduk di tangga dalam kelas.
tangan Henry sudah mulai gemeteran dan ia harus bergumul untuk mengangkat dirinya melawan tarikan gravitasi. di waktu ini, keringatnya bercucuran, dan tidak kedengeran apa-apa kecuali bunyi nafasnya yang kencang. mata setiap orang di kelas itu mulai basah.

satu siswa terakhir adalah siswa perempuan yang sangat popular. Dr. Christianson berkata, "Octaviany, apakah kamu mau donat ini?"
Octaviany dengan air mata yang berlinangan di pipinya mulai menagis, sambil berkata, "Dr. Christianson, mengapa saya tidak boleh membantunya?"

Dr. Christianson, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, "tidak, Henry harus melakukannya sendiri; saya telah memberinya tugas itu dan ia bertanggung jawab untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk mendapat donat itu, tidak kira apakah mereka menginginkannya atau tidak. hanya Henry seorang saja yang mempunyai nilai yang sempurna. setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, mereka entah bolos kelas atau memberikan saya tugas yang di bawah standart. Henry memberitahu saya di latihan football, saat seorang pemain buat salah, ia harus buat push up. saya memberitahu Henry bahwa tidak seorangpun dari kalian yang boleh datang ke pesta saya melainkan ia membayar harga dengan melakukan push up bagi kalian. Henry dan saya telah membuat perjanjian demi kalian semua."

"Henry, maukah kamu membuat 10 push up agar Octaviany bisa mendapatkan donat?"
Henry dengan sangat perlahan melakukan 10 push up yang terakhirnya. ia tahu ia sudah menyelesaikan semua yang harus ia lakukan. secara total, Henry telah melakukan 350 push up, tangannya tidak tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai. Dr. Christianson lalu berpaling ke depan kelas, dan berkata, "dan demikian, Juru Selamat kita Jesus Kristus, di atas kayu salib, Ia telah melakukan semua yang dibutuhkan manusia, Ia menyerahkan semuanya. dan seperti yang ada di ruangan ini, banyak diantara kita membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah."

dua siswa mengangkat Henry dari lantai untuk duduk di kursi. walaupun sangat lelah secara fisik, Henry tersenyum bahagia. "engkau sudah berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia." kata profesor dan ia menambahkan, "tidak semua khotbah di sampaikan dengan kata-kata." berpaling kepada kelas, profesor berkata, "harapan saya adalah kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat pengorbanan Jesus Kristus. Allah tidak menyayangkan putra satu-satu-Nya, tetapi menyerahkan Dia untuk kita semua. apakah kita memilih untuk menerima menolak karunia-Nya, harganya sudah lunas dibayar."


APAKAH KITA AKAN MENJADI ORANG YANG BODOH DAN YANG TIDAK BERSYUKUR DENGAN MENINGGALKAN HADIAH ITU DI ATAS MEJA ?

Jbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar