Jumat, 15 Juli 2011

Perjuangan Cinta yang Dialami Yakub

Jika Anda dihadapkan pada dua pilihan berikut, mana yang menjadi pilihan Anda? Anda memilih menikah dengan orang yang Anda cintai tetapi tidak mencintai Anda atau orang yang tidak Anda cintai tetapi mencintai Anda? Pilihan yang sulit bukan? Idealnya sih, kita pasti memilih menikah dengan orang yang kita kasihi sekaligus mengasihi kita. Namun, kalau pilihannya seperti di atas, mana yang Anda pilih?

Sekarang, apa yang ada di benak Anda ketika ditanya, “Kisah klasik apa yang Anda ingat?” Sebagian dari Anda pasti menjawab, “Romeo dan Juliet”! Romeo dan Juliet hanyalah drama percintaan tragis besutan dramawan terkenal William Shakespeare. Mau “Drama in real life?” Baca di Alkitab! Di Alkitab ada kisah kasih klasik yang menarik.

“Laban mempunyai dua anak perempuan; yang lebih tua namanya Lea dan yang lebih muda namanya Rahel. Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya. Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata: ”Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu"” sahut Laban: “Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku”. Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel!” (Kej 29:16-20).

Namun, saat pernikahan berlangsung, Laban ternyata menukar Rahel dengan Lea. Yakub marah sekali, tetapi karena cintanya kepada Rahel, ia rela bekerja tujuh tahun lagi untuk mendapatkan Rahel. Jadi, ia bekerja 14 tahun untuk mendapatkan orang yang ia kasihi.

Bagaimana dengan kisah klasik masa kini? Banyak anak muda yang tidak lagi berjuang keras untuk mencari pasangan hidup. Bukan berarti pula mereka terlalu religius sehingga meyerahkan calon pasangan hidupnya kepada Tuhan, tetapi karena mereka tidak mau bersusah payah seperti Yakub. Jika ditolak orang yang ditaksirnya, orang zaman sekarang lebih memilih langkah pragmatis, yaitu mencari yang lain.

Yang lebih luar biasa, mereka berani pacaran dengan dua orang atau lebih sekaligus. Seorang karyawan perusahaan swasta bahkan dengan entengnya berkata, “Jika yang satu putus, aku tidak sampai brokenheart karena masih punya ban serep!” Ketika ditanya apa dia setuju jika pacarnya juga punya cowok lain di saat yang sama, ia menolak keras.

Kalau kita renungkan, mengapa bisa terjadi pergeseran yang demikian besar? Saya pikir, jangan-jangan semua itu terjadi bersamaan dengan budaya instan. Karena kita bisa menikmati mie, kopi, susu, bahkan nasi instan, maka kitapun mencari pasangan hidup yang instan juga.

Kalau terlalu lama, kita merasa menghambur-hamburkan waktu kita. Karena pertimbangan itu pulalah, maka orang zaman sekarang begitu kenal dalam waktu relatif singkat sudah berani “NEMBAK”. Kalau gagal? Cari lagi! Semudah itu? Sebenarnya tidak! Namun, ada orang-orang tertentu yang “menebar ranjau pesona” sehingga kalau ada yang kena, ya beruntung. Kalau tidak, sebar lagi!

Mari belajar dari kebijaksanaan klasik karena apa yang didapat dengan mudah, biasanya akan terlepas dengan mudah juga. Mintalah hikmat Tuhan di dalam menemukan pasangan hidup yang seiman, sepadan, dan sepanggilan.

Selasa, 12 Juli 2011

Ketika Tangan Tuhan Menciptakan Seorang Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, "Mengapa kau begitu lama menciptakan wanita Tuhan? "

Tuhan menjawab, "Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?"

"Dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub, "Hanya dengan 2 tangan? Tidak mungkin!”

Tuhan menjawab, "Tidakkah kau tau, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari.”


Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut, dan bertanya, " Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh? seolah-olah terlalu banyak beban baginya...."

Tuhan menjawab "Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata...."
"Untuk apa ?" tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan, "Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan.... serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki...ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita."

"Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri....."

"Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.."

"Dia berkorban demi orang yang dicintainya.."

"Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan."

"Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang...."

"Dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia..."

"Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran...."

"Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya... Dia tau bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka...."

"Cintanya tanpa syarat.."

”Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia sering lupa betapa berharga dirinya..”

Wanita, Anda berharga dan mulia di hadapan Tuhan. Dalam kerapuhan dan kelemahanmu, Tuhan menaruh suatu kekuatan yang tidak dimiliki oleh para laki-laki. Gunakan kekuatan yang Tuhan berikan itu untuk menolong dan memberkati para laki-laki dihidupmu.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. ~ Yesaya 43:4

petuah-petuah kehidupan

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itupula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika da masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang disekelilingmu menangis.

Today..

Untuk hari ini!
Saya akan berkata: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. (Filipi 4:13)

Untuk hari ini!
Saya tidak akan takut, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban”. (2 Timotius 1:7)

Untuk hari ini!
Saya tidak kuatir akan masalah yang datang, karena “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,..”. (Roma 8:28)

Untuk hari ini!
Saya tidak akan bimbang dan kurang beriman, karena “...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”. (Ibrani 11:6)

Untuk hari ini!
Saya tidak akan lemah, karena “TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27:1b)

Untuk hari ini!
Saya tidak akan kalah, karena “...dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya…” (2 Korintus 2:14)

Untuk hari ini!
Saya tidak akan kekurangan hikmat, karena “...apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,-yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan kepadanya”. (Yakobus 1:5)

Untuk hari ini!
Aku tidak merasa terhukum, karena”...sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1)

Untuk hari ini!
Saya tidak akan takut untuk bersaksi menceritakan nama-Nya, karena”AKU menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b)

Jangan Menyerah

Bila situasi menjadi sulit, sebagaimana yang selalu terjadi.
Ketika jalan yang anda tempuh semuanya terasa mendaki.
Ingin tersenyum namun yang terdengar hanyalah keluh kesah.
Ketika kesusahan sedikit menekan Anda 

Berhentilah sejenak jika terpaksa, tetapi jangan menyerah.
Hidup ini misteri yang penuh dengan segala tikungan dan belokan
Seperti yang kadang - kadang kita alami

Dan ketika kegagalan datang membayang, ketika dia merasa dapat menang jika sudah bersiap
Jangan menyerah meskipun hanya dapat melangkah perlahan
Anda mungkin akan berhasil dengan cara lain.


Keberhasilan adalah kegagalan yang muncul
dari dalam warna keperak-perakan dari awan keraguan
Dan anda tidak akan pernah tahu seberapa dekat
Mungkin sangat dekat ketika tampak sangat jauh,

Karena itu tetaplah berjuang saat menerima benturan yang paling keras
Jika situasi semakin sulit Jangan Menyerah

Doa - Martin Luther King, Jr

> Berdoalah di mana saja Anda berada, Tuhan ada di mana-mana. 
> Bila doa Anda menjadi kering dan rutin, teruskan saja. 
> Tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan. 

> Bawalah kemarahan Anda dalam doa, logam yang panas bisa dibentuk. 
> Bila Anda berdosa dan terus menerus jatuh, berdoalah. 
> Tuhan tetap mencintai Anda. 
> Berdoalah bila Anda cemas. 
> Doa membuat segala sesuatu bisa dipikirkan dan dipertimbangkan secara sehat. 

> Bila karena sesuatu hal Anda tidak bisa berdoa, bersantailah.
> Keinginan untuk berdoa itu sudah merupakan langkah awal menuju doa.
> Bila dorongan doa mengajak Anda untuk mengambil resiko, beranilah.
> Tuhan akan mendukung Anda.
> Bila Anda merasa sedih atau menyesal, menangislah.
> Air mata adalah doa dari kalbu hati.

> Jika Anda tidak menyukai seseorang, berdoalah untuknya.
> Doa mengungkapkan maksud Tuhan yang tersembunyi.
> Bila Anda menerima kabar buruk, tegarlah, doa memberi cahaya terang.
> Jika "doa" membuat Anda jadi pasif dan acuh tak acuh, itu bukanlah doa.
> Doa sejati akan membuahkan kepedulian dan pelayanan.

> Gunakanlah saat-saat ribut dan tegang untuk berdoa.
> Kegaduhan adalah hiruk pikuk ciptaan yang mencari Tuhan.
> Berdoalah bila Anda merasa kesepian.
> Doa membuat Anda ditemani oleh para malaikat.
> Bila hidup ini terasa kejam dan tak adil, berdoalah terus.
> Tuhan adalah karenanya, bukan penyebabnya.

> Berdoa adalah bernafas
> Lakukanlah dalam-dalam dan Anda akan dipenuhi oleh kehidupan.

By: Martin Luther King, Jr.

Jumat, 08 Juli 2011

Batasan Dan Buah Roh

Oh my ... akhir-akhir ini ide tulisa bener-bener ngga berhentiiiiii ... *wink wink* rasanya begitu selesai nulis satu hal, udeh kepikir untuk nulis hal yang laen lagi dan seterusnya ... Kali ini masih soal batasan. hehe. 

Kemaren abis nulis "Blessings Through Boundaries", ada pertanyaan dalam hati gue. "Kenapa ya bisa begitu? Kenapa ya batasan itu kok ternyata bisa membawa dampak begitu besar?"  Rasanya masih ada sesuatu yang laen ... 

Dan tadi pagi begitu gue bangun, en sambil males-malesan gue bersyafaat buat beberapa temen gue di ranjang waktu itulah Babe ingetkan satu hal. "BUAH ROH." Gila rasnaya gue dah lamaaaaaa bangeeettt ngga denger ada orang ngomongin Buah Roh! :p En tiba-tiba itu semuanya jadi make sense.  

Ayo guys, siapa yang bisa nyebutin kesembilan Buah Roh? 

Hehehe. Gue bisa hafal buah roh, seorang Pdt ngajarin gue lagu Buah Roh. Jadilah gue nyatol sampe sekarang. Buah Roh adalah : KASIH, SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA, KESABARAN, KEMURAHAN, KEBAIKKAN, KESETIAAN, KELEMAH LEMBUTAN, PENGUASAAN DIRI.   

(Aih gue dah bilang ama Babe, "Be, gue dah ngga sabar pengen tuh ngajarin lagu2 sekolah minggu ama anak2 gue. Lagunya nama2 murid Tuhan Yesus, Urutan kitab Perjanjian Baru, Buah Roh. Gue hafal semuanya krn semua ada lagunya hahahha.") 

Balik lagiiii ... ke buah roh. :) Loh apa hubungannya sihhh? Batasan dengan buah roh?

Ketika kita bicara masalah batasan, pertanyaan gue, gampang ngga sih mentaati sebuah batasan? Yang bilang gampang pasti ngga tau gmana rasanya lagi jatuh cintronggggg termehek-mehekkkkkk. Wuidih ... susahnya itu ampun-ampun. Itu tuh bener-bener pergumulan. Nah tapi ketika kita bener-bener minta tolong pada Tuhan dan belajar menyerahkan semua perasaan kita dan meletakkannya di bawah kaki Yesus, apa yang terjadi?

Tuhan melatih kita untuk mengembangkan karakter  ... PENGUASAAN DIRI!  

Ketika kita belajar untuk menunggu waktu-Nya Tuhan dan ngga asal selonong boy pegang kanan kiri, grepek-grepek, maupun juga menjaga diri supaya tidak DIPEGANG, Tuhan melatih kita untuk mengembangkan karakter ... KESABARAN. 

Ketika kita peduli dengan pergumulan pasangan kita, dan kita mau juga ikut menjaga kekudusan fisik dan hati pasangan kita, Tuhan melatih kita untuk mengembangkan karakter ... KASIH. 

Dan 3 karakter ini ... SANGAT BERGUNA di dalam pernikahan. 

Sebaliknya guys, coba bayangkan, kalo selama pacaran, kita ngga pernah bikin batasan. 

"Kalo gue mo ngomong sama dia, GUE HARUS BISA NGOMONG ... SEKARANG!" - tidak ada batasan emosi

"Wah gue lagi pengen curhat nih ... artinya gue KUDU telpon dia ... SEKARANG!"  - no emotional boundaries

"Aduh ngapain sih tunggu2 married baru ciuman. Gue pengennya ciuman SEKARANG, kenapa mesti tunggu nanti?"  - tidak ada batasan fisik

"Eh gue mo pake baju kayak gmana, co gue ngga bisa ngatur. enak aje ... emank gue ce apaan. Pokoknya gue mau kayak gimana, KUDU terjadi!" - tidak membantu menjaga kekudusan pasangan

Kalian liat guys? Tanpa batasan, kita justru memupuk sikap KETIDAK SABARAN
"I want something and I MUST get it NOW!"

Yang kita latih bukan penguasaan diri, tapi pengumbaran keinginan. Alih-alih belajar mengasihi dan menghormati pasangan kita, kita justru MEMANIPULASI dia untuk memuaskan nafsu keinginan kita. Nafsu ingin ngobrol, nafsu ingin cerita, nafsu ingin belanja, nafsu ingin pegang-pegang maupun nafsu dipegang-pegang, sampe nafsu pengen denger suaranya. *uhuk uhuk ...*

Guys, yang namanya orang pacaran kalo ngga ada nafsu pengen ngobrol, nafsu pengen ketemu, nafsu pengen berdua, itu menurut gue sih tanda tanya besar ... :p Kalo namanya org jatuh cintrong semuanya itu pasti adalaahhh ... Tapi ngga berarti bahwa kita KUDU memuaskan semuanya ... dan harus dipuaskan SEKARANG!!  Itu yang namanya belajar penguasaan diri. 

Nah, ketika kalian selama pacaran, kalian mau bekerja sama dengan Tuhan untuk melatih karakter-karakter Ilahi dalam diri kalian (Buah roh kesabaran, kasih, penguasaan diri). sewaktu kalian married nanti, itu akan sangat berbeda dengan orang-orang yang sebelon pacaran tidak pernah mengizinkan Tuhan membentuk karakternya. 

Di mana-mana yang namanya pertama kali married, dan menikah dengan LAWAN JENIS (inget loh gals, suami kalian nanti itu COWOK, jadi jangan harapkan dia untuk mengerti kalian seperti sahabat wanita kalian mengerti kalian!), itu pasti akan ada banyak hal-hal yang bikin kaget, maupun hal-hal yang tidak disangka-sangka. Nah pasangan-pasangan yang tidak pernah latihan penguasaan diri, en maunya semua serba SEKARANG dan kudu dapet apa yang DIA MAU, seperti yang DIA SUKA, akan membawa sikap yang sama ke dalam pernikahannya. Dan yah kalo kayak gitu pasti akan mengalami goncangan yang lebih dalem. Berantem lebih sering, ngambek lebh banyak. 

Tapi kalo dari awal, sudah terbiasa menguasai diri, menguasai emosi, terbiasa untuk sabar, mengutamakan pasangan, ketika masa penyesuaian tiba, itu pasangan itu akan lebih tahan banting. Bukan karena mereka tidak punya masalah tapi karena mereka sudah BELAJAR untuk MEMBUAT KEPUTUSAN dengan benar sesuai dengan FT. Mereka sudah 'terlatih' untuk hidup dengan penguasaan diri. 

Pernikahan yang bahagia itu hanya bisa terjadi, ketika pasangan memutuskan untuk bertindak sesuai dengan Firman Tuhan. Dan belajar untuk bertindak sesuai dengan FT itu bisa dimulai ketika masih pacaran. :)
Pilihan ada di tangan kalian guys. Waktu pacaran mau pacaran sesuka kalian atau mau belajar untuk menggunakan masa pacaran untuk mengembangkan karakter-karakter Ilahi?

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Mazmur 119 : 9

Renungan (Harapan Orangtua)

Di saat aku tua,bukan lagi diriku yang dulu. Maklumilah diriku,bersabarlah dalam menghadapiku.

Di saat aku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, Di saat aku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu, ingatlah saat saat bagaimana aku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Di saat aku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu, bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, di masa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Di saat aku membutuhkanmu untuk memandikanku, janganlah menyalahkanku. Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Di saat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi mordern, janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabanya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan disaat itu.

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, bagaikan di masa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Di saat aku melupakan topik pembicaraan kita, berilah sedikit waktu kepadaku untuk mengingatnya. Sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, aku akan bahagia.

Di saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah aku, bagaikan aku terhadapmu di saat kau mulai belajar tentang kehidupan.

Kisah Cinta dan Waktu

Alkisah disuatu pulau kecil tinggallah benda-benda abstrak seperti cinta, kesedihan, kekayaan, kebahagiaan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan segera menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat segera menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tiodak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik dan mulai membasahi kaki Cinta.

Tak lama kemudian Cinta melihat kekayaan sedsng mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh maaf Cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini.”

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan, tolong aku!”, teriak cinta. Namun Kegembiraan terlalu bergembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi sampai ke pinggang dan cintapun mulai panik. Tak lama kemudian lewatlah Kecantikan.”Kecantikan , bawalah aku bersamamu”, teriak Cinta. “Wah Cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini”, sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat Kesedihan. “Oh Kesedihan bawalah aku bersamamu”, kata Cinta. “Maaf Cinta, aku sedang sedih, dan aku ingin sendirian saja…”, kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta sudah mulai putus asa, ia melihat air semakin naik dan akan segera menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah terdengar suara, “Cinta, mari segera naik perahuku”. Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat ia naik ke perahu itu tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah Cinta baru sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan orang tua itu kapada penduduk tua di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua itu tadi?, dia adalah Waktu,” kata orang-orang tersebut. “Tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan untuk menolongku”, tanya Cinta heran.

“Sebab hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu…”.

It‘s all about God 。。 not about me。 (Joanna Christy)

Akhir-akhir ini guys, aku merasa hubungan ku dengan Tuhan ngga gitu akrab. I'm too busy. aku sibuk ngurusin ini itu, sibuk pelayanan but waktu saat teduh aku dengan Tuhan jadi ngga kayak dulu lagi. :( aku masih tetep berdoa, tetep saat teduh, tapi something is missing。 

Sampe aku bales email-email yang masuk en aku bilang mreka harus berdoa, tanya Tuhan kalo ada pertanyaan en denger sampe Tuhan jawab sendiri, waktu itu hati nurani ku udeh bertanya sama diri ku sendiri, "aku sendiri begitu nggaa?" aku berasa aku sendiri ngga segitu eager-nya, ngga segitu rindunya cari Tuhan. *hiks* so hari ini aku mulai coba untuk kembali. en tadi malam ketika aku doa en bilang kerinduan aku untuk kembali bener-bener serius cari wajah Tuhan, tiba-tiba aku keinget sebuah lagu yang dulu sering aku nyanyiin. 
hen the music fades 
And all is stripped away 
And I simply come 
Longing just to bring 
Something that's of worth 
That will bless your heart 

* I'll bring You more than a song 
For a song in itself 
Is not what You have required 
You search much deeper within 
Through the ways things appear 
You're looking into my heart 

** I'm coming back to the heart of worship 
And it's all about You 
All about You, Jesus 
I'm sorry Lord for the thing I've made it 
When it's all about You 
It's all about You Jesus 

King of endless worth 
No one could express 
How much You deserve 
Though I'm weak and poor 
All I have is Yours 
Every single breath 

back to *, **

So yah, here i am, kembali ke heart of worship。 It‘sall about God 。。 not about me。 :)  Trus aku bilang sama Tuhan, "Tuhan, 3 hari ini aku mo berhenti berdoa minta sesuatu Tuhan. Aku mau berhenti berdoa berkati aku,... Aku mau doa yang dulu pernah ku doakan, let me see YOU or let me die!  I WANT TO SEE YOU, Lord. I WANT YOU! i don't want Your blessing, don't want Your protection, I just want YOU!" 

Tulang Rusuk yang Hilang

Seorang wanita bertanya kepada kekasihnya, " Orang yang paling kamu cintai di dunia ini siapa? " "Kamu dong!" balas kekasihnya dengan cepat. " Menurut kamu, aku ini siapa?" Setelah berpikir sejenak kekasihnya menjawab, "Kamu tulang rusukku".

Ketika Tuhan melihat Adam kesepian, dengan diam2 ketika Adam tertidur, Ia mengambil tulang rusuknya dan diciptakan Hawa. Saat ini semua Pria mencari tulang rusuknya yang hilang, ketika ia menemukan seorang wanita untuknya, ia tidak lagi merasakan sakit hati.

Setelah menikah pasangan itu mengalami masa yang indah untuk sesaat. Setelah itu mereka mulai tenggelam dalam kesibukan dan kepenatan hidup. Hidup mereka jadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.

Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas... sampai suatu hari, diakhir sebuah pertengkaran, sang wanita lari ke luar rumah.. saat tiba di seberang jalan dia berteriak, "Kamu tidak mencintai aku lagi!" Pria itu sangat membenci ketidakdewasaan yang ditunjukkan istrinya dan dengan spontan menjawab, "Aku menyesal kita menikah.. ternyata kau bukan tulang rusukku! "

Terdiam dan berdiri terpaku, wanita itu mendengar kekasihnya mengucapkan kata2 seperti itu.... kekasihnya sadar dan menyesal dengan apa yang sudah di ucapkannya., tetapi seperti air tertumpah dan tidak mungkin diambil kembali. Dengan berlinang air mata Wanita itu kembali ke rumah.. mengambil barang2nya.. bertekad untuk berpisah.

"Kalau aku bukan tulang rusukmu biarkan aku pergi" Lima tahun berlalu pria itu tidak menikah lagi.. tetapi berusaha tahu akan kehidupan wanitanya..

Wanita itu pernah keluar negeri tapi sudah kembali lagi.. Ia pernah menikah dengan orang asing tapi kemudian bercerai.

Dan di tengah malam yang sunyi pria itu meminum kopi dan merasakan sakit di hatinya.. tetapi ia tidak sanggup mengakui bahwa ia merindukan wanitanya.. Suatu hari, mereka akhirnya bertemu di airport, tempat dimana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan. "Apa kabarmu? " "Baik.. apa kamu sudah menemukan tulang rusukmu yang hilang?" " Belum... " "Aku akan terbang keluar negeri .. dan akan kembali 2 minggu lagi.. telpon aku kalau kamu sempat.. kamu tau nomor telpon kita.. tidak ada yang berubah " Wanita itu tersentum manis .. lalu berkata " Bye.... "

Seminggu kemudian ia mendengar bahwa wanitanya adalah salah satu korban kecelakaan pesawat... Malam itu sekali lagi pria itu meneguk kopinya dan kembali merasakan sakit di hatinya.. Akhirnya ia sadar bahwa sakit itu adalah karena wanitanya.. tulang rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya ia patahkan..

Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai.. dan akibatnya seringkali adalah fatal.

Love and unconditional love

Di jaman Yunani, orang Yunani menggolongkan cinta dalam 3 kategori, yaitu:
1. Cinta kepada Allah (Agape)
2. Cinta kepada lawan jenis (Eros/Erotika)
3. Cinta Persaudaraan (Felio)

Banyak orang mengira bahwa cinta itu sama dengan kasih, apakah benar demikian?
Kita sering melihat seseorang mengatakan mengasihi Allah, tetapi ia menuntut Allah memberkatinya terlebih dahulu. Kita juga sering melihat seseorang yang mengatakan cinta dan mengasihi kekasihnya, tetapi ia mengekang dan dan buta akan cinta. Ada juga seorang ibu yang dikatakan selalu mengasihi anaknya, tetapi mengapa kasih itu pudar di jaman sekarang?...banyak dari mereka menelantarkan anak-anaknya begitu saja...

Bagaimana memahami cinta dan kasih, sesungguhnya cinta tidaklah sama dengan kasih, cinta dan kasih bisa dijelaskan dalam definisi yang berbeda. Seseorang yang yang mencintai, baik itu cinta terhadap lawan jenis atau cinta kepada orang tua, sifat cinta ini masih bisa berubah tetapi kasih tidak pernah berubah.

Cinta selalu menuntut suatu imbalan/pamrih, orang yang mencintai tanpa disadari ia menuntut pamrih supaya orang yang ia cintai bisa menerima cintanya, jika ia tidak mendapatkan itu, cintanya bisa berubah bahkan bisa menjadi kebencian jika seseorang tidak/kurang memahami tentang kasih.

Pada jaman Yunani orang baru mengklasifikasikan tentang cinta, namun pemahaman tentang cinta itu sendiri masih menjadi misteri (belum ada penjelasan yang lebih rational). Bahasa Inggris mengenal kata kasih dan cinta dalam satu kata yang sama “love’, ini disebabkan pemahaman bahwa cinta dan kasih adalh sama karena mengacu pada pengertian tentang cinta dari 3 kalsifikasi abad Yunani. Namun dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata cinta dan kasih ditulis dalam dua kata yang berbeda dan bisa dijelaskan dalam definisi yang berbeda pula.

Perkembangan selanjutnya, manusia menyadari bahwa sebenarnya cinta adalah bentuk tidak sempurna dari kasih, cinta menuntut syarat/kondisi, karena setiap orang yang mengatakan ‘mencintai’ ada keinginan iapun mendapatkan cinta dari pihak ke dua, pada kondisi seperti ini, cinta mengenal suatu perubahan, ketika seseorang menolak cintanya, ia bisa berubah menjadi benci/tidak mencintai. Tetapi orang yang mengasihi tidak menuntut apapun, jika orang yang dikasihi itu mau menerima kasih itu atau tidak menerima kasih tersebut, itu tidak menjadi suatu masalah. Kasih juga tidak pernah bisa disakiti karena kasih selalu mengampuni, jadi kasih tidak mengenal kata sakit hati, yang masih bisa timbul dari cinta.

Kehidupan dalam masyarakat memberi dampak seseorang hanya mengenal/berpikir dalam level ‘mencintai’ bukan ‘mengasihi’ , Karena faktor ekonomi, status sosial, dll.

Jika kita pernah mendengar kalimat ‘Surga ada di telapak kaki ibu” atau ‘sekejam-kejamnya orang tua tidak akan mencelakakan anaknya sendiri’, di jaman sekarang agaknya pemahaman ini sudah terkikis. Seorang ibu tanpa memahami arti ‘kasih’ akan menyiksa anaknya karena stress/himpitan ekonomi, memanfaatkan bahkan membunuh. Seorang wanita yang hamil di luar nikah, karena malu membuang/membunuh anaknya sendiri sering terjadi di jaman sekarang.
Pada akhirnya manusia menyadari bahwa cinta bukanlah kasih, Karena itu dalam perkembangan selanjutnya muncul kata ‘unconditional love’ atau cinta yang tidak menuntut syarat atau tidak melihat/tergantung kondisi, kata baru ini merujuk pada kata ‘kasih’. Karena tidak ditemukan kata kasih dalam bahasa Inggris maka dikenal kata ‘unconditional love’ merujuk pada sifat dari kata itu sendiri. Melihat dari sifat kasih ini sesuai dengan firman Allah yang mengatakan “kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”.

“Firman tuhan yang mengatakan “berilah minum pada mereka yang haus dan makan pada mereka yang lapar dan pakaian bagi mereka yang telanjang”, perintah ini tidak dikhususkan pada orang-orang terdekat saja (ayah, ibu, saudara) /orang yang telah berbuat baik kepada kita saja, tetapi bagi setiap orang.

Kita telah memahami bahwa cinta bukanlah kasih, cinta menuntut syarat dan bukan berharap, cinta juga cenderung berubah, cinta itu juga tidak kekal seperti yang dikumandangkan orang-orang yang sedang jatuh cinta, bahwa cinta itu abadi. Karena cinta dalam kategori erotica bersifat sementara/sampai masa hidup orang tersebut, karena kita hidup di dunia kita mengenal cinta terhadap lawan jenis tetapi dalam kekalan tidak ada kawin dan mengawinkan.

Kasih bersifat abadi karena kasih adalah karakter Allah. Dalam pengadilanNya di akhir jaman kita tetap menemukan kasihNya. Kita juga ingat menjelang kematiaanNya, Ia menunjukkan kasihNya dengan mengampuni salah satu penjahat yang disalib di sampingNya, bahkan Ia mengampuni orang-orang yang sudah menganiaya Dia dalam doaNya. Karena kasih tidak berubah sekalipun ia ditolak dan teraniaya.

Orang yang kurang memahami tentang kasih dan cinta, ia mudah ditipu oleh iblis (cerita ini sudah terjadi berabad-abad sampai sekarang), bahkan ketika ia frustasi karena penolakan cinta, ia bisa rela membunuh hidupnya sendiri, atau mereka yang sedang jatuh cinta tetapi mendapat penolakan dari lingkungan keluarga/masyarakat, mereka membunuh diri mereka sendiri untuk alasan keabadian dan keagungan cinta mereka (cerita-cerita versi Romeo dan Juliet). Orang yang memahami tentang kasih ketika mengalami penolakan dari orang yang ia cintai, ia akan merelakan orang yang ia cintai itu bisa mendapatkan kebahagiaan atas keputusannya sendiri.

Jadi apakah manusia tidak boleh mencintai?...
Setiap orang mempunyai hak untuk mencintai dan dicintai. Cinta yang timbul dalam hati manusia adalah kasih karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Adalah suatu keinginan dari Allah supaya menusia beranak-cucu dan memenuhi bumi. Namun demikian adalah lebih baik jika kita tidak sekedar memahami tentang cinta saja tetapi lebih dari itu adalah memahami tentang kasih. Ketika kita kembali kepada Allah, kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri (apa yang sudah kita perbuat dan mempertanggungjawabkan talenta yang diberikan Allah) dan barang siapa hidup sesuai kehendak Allah akan hidup abadi seperti malaikat-malaikat di Surga.

Kasih bukanlah cinta. Cinta diberikan kepada orang-orang tertentu saja (keluarga, orang yang kita cintai). Jadi sebenarnya cinta diberikan kepada sedikit orang saja dan bersifat khusus. Tetapi kasih diberikan kepada banyak orang bahkan sampai tidak terbatas dan bersifat universal.

Kasih cenderung mengampuni ketika ia disakiti dan ia menutupi segala perkara, karena itu kasih tidak bisa disakiti. Ia tidak dendam tetapi mengubah sakit hati menjadi obat yang memulihkan dan mempertahankan untuk tetap ada dalam damai sehjahtera. Salah satu sifat kasih yang kontradiktif dengan cinta, kasih itu tidak cemburu.

Dalam hal melayani, jika seseorang masih di level cinta, ia masih bisa merasa cemburu karena status atau kepentingan lain. Tetapi kasih tidak pernah mementingkan status atau hal-hal lain, ia melakukan segala sesuatu dengan pengorbanan yang besar, melawan kelemahan-kelemahan dirinya sendiri dan aniaya/fitnah dari luar demi tujuan melayani dengan benar dan tulus kepada Allah. Ia tidak mencari kedudukan dan kepentingan sendiri.

Seseorang yang mengasihi Allah, ia tidak mengasihi Allah karena Allah sudah menyembuhkan, memberkati, melakukan mujizat atau menolong dia. Tetapi mengasihi Allah karena ketulusan.
Sadrakh, Mesak dan Abednego berkata, “Jika Allah tidak menolong kami dari dapur api, sekali-kali kami tidak akan menyembah patung buatan raja”. Orang yang mempunyai kasih, Allah hidup didalam dirinya.

Cinta mungkin bisa mempersatukan tetapi bukan jaminan untuk bisa mempertahankan. Cinta itu seperti benih tumbuhan yang ditabur yang bisa tumbuh di mana saja, bahkan di padang belantara, tetapi kasihlah yang mengairi sehingga benih itu akan tetap hidup dan menjadi besar.

“Segala sesuatu yang baik bermula dari kasih”.